Kamis, 27 Desember 2012
2012.. hm.. oke... lalu?
Eh, lagi sebentar udah tahun 2013 aja loh. Apa yang sudah kamu lakukan sampai saat ini? Pasti banyak banget kalau dijawab. 2012 kemarin ngapain ‘aja? Udah sempet ngegebet si doi di tanggal 20/12/2012 dan ngajak nikah di tanggal 21/12/2012? Atau sudah ngorder AC se-truk karena panas berkepanjangan tapi waktu dipasang, musim hujan telah tiba?
Kamis, 22 November 2012
Trip to North in 13 hours
Ada
beberapa hal yang membuatku bahagia. Mencium bau tanah yang terkena hujan di
sore hari. Menyeruput susu cokelat sembari membaca buku di hari yang dingin.
Menatap angkasa yang biru dari tempat teduh. Ah, sungguh mahal sensasi itu.
Perasaan bahagia yang begitu tenang mengendap perlahan di kalbu. Rasa itu
kurasakan kembali beberapa hari lalu. Kala itu ketika kalajengking merah keluar
dari garasi dan kukendarai menuju 81 km kearah utara Bali. You Don’t say? Saatnya
berjalan – jalan di hari libur!
Jumat, 09 November 2012
Kelap kelip
Waktu
terasa melambat di sekitarku. Entah apakah yang lain merasakan hal yang sama.
Hari ini aku terbangun dengan senyum dan kelaparan. Matahari terasa sejuk
menyeruak melewati kisi – kisi jendela kamar. Seperti biasa, cuaca panas
beberapa hari belakangan.
Jumat, 19 Oktober 2012
Memori Video Musik Masa Lampau (edisi 1)
sumber gambar dari sini
Berawal dari percakapan dunia maya dengan Arya, Seorang teman SMP juga SMA yang sedang menuntut ilmu di negeri seberang. Percakapan penting kami menyangkut sebuah video klip jaman dahulu kala. Ga fenomenal sih, cuma video klip Aqua.
Senin, 17 September 2012
Donor Darah itu Baik
Langit
biru. Sapaan hangat mentari bercampur asap knalpot di areal parkir Rumah Sakit
Sanglah Denpasar. 15 September 2012. It will
be my fourth time to have blood donation here :) fyuh, panas euy +,+
Rabu, 22 Agustus 2012
J Coret
Sepi.
Sendiri. Menyepi. Sunyi.
Aaah,
mungkin itu yang dirasakan ketika jomblo.
Tapi,
jika Tuhan mengijinkanmu membaca tips mantap untuk mendapatkan gebetan? Apa
yang akan kamu lakukan?
Selasa, 31 Juli 2012
Merangkum Energi dalam Setengah Dekade
Angin dingin
menyeruak melewati tengkuk. Menabrak udara panas yang keluar melewati pori –
pori. Hembusan nafas yang tersenggal perlahan teratur. Pandangan mata yang
mengabur terlihat kembali fokus usai dihantam sound 1000 watt dengan tamparan lighting berkekuatan serupa. 20 menit
terasa begitu panjang ketika di atas panggung. Setelahnya semua seperti kembali
ke dunia nyata. Seperti inilah yang dirasakan oleh mereka berempat. Sebuah masa
dimana mereka baru saja memainkan gig
di awal mereka memutuskan mendirikan band bernama Dkantin pada 2007 silam.
Jumat, 01 Juni 2012
Diary Pramugari – “Sex, Cinta & Kehidupan” (Resensi) - 2012
Ketika membaca keseluruhan dari isi novel ini, yang pertama terlintas di pikiran adalah “WOW! Sinetron sekali”. Kisah tentang cita – cita, pertemuan, cinta, pembelajaran diri, perpisahan dan kebahagiaan. Namun ternyata kehidupan sinetron itu memang ada. Setidaknya terlihat dari pengalaman nyata seorang pramugari yang menjadi point dalam novel ‘Diary Pramugari’ ini.
Rabu, 11 April 2012
Kamis, 29 Maret 2012
Soe Hok Gie : Catatan Seorang Demonstran (Resensi) - 2012
![]() |
makanan ringan + bacaan berbobot |
“Saya
dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942 ketika perang tengah berkecamuk di Pasifik…”
Sebuah catatan pada tahun 1957 tercipta dari tangan seorang generasi
Indonesia keturunan Cina. Namanya Soe Hok Gie. Seseorang yang hidup pada era
orde lama yang selanjutnya menjadi salah satu tokoh penting dalam pergerakan
perubahan yang terjadi di Indonesia saat itu.
Jumat, 23 Maret 2012
Riuh Pengerupukan sebelum me-Nyepi (Tahun Baru Caka 1934)
Rabu, 07 Maret 2012
Selasa, 21 Februari 2012
Sabtu, 04 Februari 2012
Parade Senja Menggila
Senja itu unik. Diawali
pagi, berlanjut siang, menuju sore dan berakhir malam, terdapat senja yang
indah. Bagiku senja itu waktu terseksi yang terselip antara hangatnya sore dan intimnya
malam. Sebuah masa yang bertahan tidak lebih panjang dari membaca dua buah
tulisan berbeda di blog bligungyudha.blogspot.com ini.
Selasa, 24 Januari 2012
Pantai, Akses sebuah Tepi Jaman
Pantai kadang membuat
perasaan duka sekejap menjadi terlupa. Ada rasa yang timbul ketika melihat,
mendengar dan merasakan deburan ombak yang berusaha menggapai raga. Saat
favoritku adalah ketika menghabiskan waktu di pantai kala pagi maupun senja.
Merasakan begitu besar ciptaan Tuhan ini jika dibandingkan posisiku yang tidak
seberapa. Ikut berbahagia ketika cipratan air menyentuh pori – pori kulit
dengan iringan angin yang nakal mengelus wajah. Kadang terdiam disaat penat dan
kesal bercampur, hanya terduduk di tepi pantai berharap ombak membawa jauh
perasaan ini ke tengah lautan.
Puisi Anonymous – Sahabat
Aku lupa kapan pernah pergi
ke salah satu SD di daerah Sudirman, Denpasar. Karena harus mengurus suatu urusan yang
belum terurus, jadilah waktuku harus teralokasikan sedari pagi disana. Dalam
postingan kali ini, sesungguhnya dan sebenarnya, tidak bercerita tentang
kegiatan yang kulakukan di SD bersangkutan. Namun lebih kepada puisi tempel
dinding yang sekejap mengambil perhatianku dan mematungkan diriku dengan setiap
kalimat didalamnya. Sangat polos. Sangat jujur. Sangat keren.
Minggu, 22 Januari 2012
Tarot, ga melulu mesti mistis
Awan menggelayut mesra di
atas langit Denpasar. Sedikit keramaian menyertai kawasan jalan Kamboja saat
jarum jam mengarah pukul 10 pagi. Derai tawa anak – anak SD meruak hingga
keluar jalan. Di lokasi yang sama, suatu acara yang bernafaskan remaja digelar di
tempat yang diketahui bernama Rumah Pintar. “Sepertinya acara ini bakalan
lanjut sampai sore deh,” Batinku saat baru saja memarkir skuter lucu di depan
pintu gerbangnya.
Minggu, 15 Januari 2012
Diperkosa angin di Batur yang dingin
“Beneran nih ga apa? Serius nae yud,”
suara seorang pemuda tanggung memecah suasana di balebengong sekitar kawasan
pos jaga Batur. “Sante aja be,
‘mereka’ pasti datang. Tapi cuma ngeliatin
aja koq,” jawabku di sebelahnya
diikuti pandangan menunggu dari 1 pemudi dan 2 pemuda lainnya. “Oke, gini
ceritanya, waktu itu aku dan adikku pernah ngeliat bayangan hitam gede banget
waktu lewat di jalan (tiit),” pemuda yang bernama Abe itu pun memulai
ceritanya. “Terus?,” tunggu pemuda lain yang bernama Kris sambil mulai
memperhatikan dengan seksama si pemberi cerita. “Awalnya ku kira itu orang yang
lagi diem di belakang pohon, eh, ga taunya…” mulai mencondongkan tubuhnya dan…
PLAK! “Huwaaa! Apa tuuu?” baik Abe, Kris, pemudi yang bernama Novita, dan
pemuda lain yang bernama Rendra lompat dari posisi mereka dan menubruk aku yang
berada paling jauh dari suara berdebam tiba – tiba itu. “Tuh kan, iseng banget
sih kalian cerita horor di jam 12 malam di kaki gunung Batur yang sepi ini,”
suara Ws memperingatkan dari balik sleeping
bag yang Ia kenakan dan memang sengaja tidak ikut gabung dalam ritual
cerita seram yang kami lakukan. “Hahaha, ga pa pa koq gung. Itu cuma suara sapu
yang jatuh,” jawabku tenang sambil mencoba memperlambat tensi darahku yang naik
secara laknat nan drastis. Padahal tu
sapu sudah kutaruh di posisi yang ga mungkin jatuh, kok bisa ambruk ya? Padahal
ga ada angin. Nah lo, mahluk halus yang diceritain Abe datang nih nontonin
kita, pikirku. Glek.
Selasa, 10 Januari 2012
Liak liuk linimasa si bungsu
Ruangan itu cukup bersih dengan diameter yang tidak terlalu lebar. Baik tembok, lantai, maupun atap ruangan itu senantiasa memberi salam kepada para mahluk lemah yang mulai menyapa dunia ini. Nasib itu pun mengikuti seorang bayi yang terlahir tanpa daya di tangan seorang bidan di awal tahun 1988.Dengan terus menangis meraung – raung, si bayi mencoba menyadari apa yang telah terjadi setelah terbangun dari pingsannya selama 9 bulan 1 minggu.
Langganan:
Postingan (Atom)